JEPARA, Lingkarjateng.id – Jelang Idul Adha, sejumlah hewan ternak di Kabupaten Jepara mengalami kematian mendadak akibat terjangkit virus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara Diyar Susanto melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Mudhofir menyampaikan enam hewan ternak yang terjangkit virus PMK terjadi di Desa Wedelan, Kecamatan Bangsri dan Desa Menganti, Kecamatan Kedung berlangsung pada sebulan yang lalu.
“Ketika petugas pemerintah melakukan kroscek hewan ternak jelang Idul Adha didapati enam hewan ternak di Desa Wedelan terjangkit PMK dan dua di Desa Menganti,” ujarnya di Jepara, Senin 22 April 2024.
Ia mengatakan, rata-rata kematian hewan ternak tersebut disebabkan karena belum vaksin serta revaksin PMK dan Lumpy Skin Disease (LSD).
“Virus itu kian marak jelang musim pancaroba seperti ini,” kata Mudhofir.
Mengingat momen Idul Adha yang kian mendekat, pihaknya mulai awal bulan puasa gencar melakukan vaksinasi. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan virus PMK, LSD, Antraks, maupun penyakit hewan lainnya.
“Kita sudah antisipasi sejak awal puasa 2024, kepada Camat, petugas teknis Dinas Peternakan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus PMK dan LSD. Supaya hewan ternak Jepara ketika Idul Adha bebas dari penyakit,” ucapnya.
Langkah yang dilakukan, kata dia, dengan mengunjungi pemilik hewan ternak di Kabupaten Jepara dan melakukan vaksinasi serta penandaan di telinga. Sampai hari ini, setidaknya 25.000 dari 39.000 sapi dan kerbau telah divaksin.
Meski demikian, pihaknya mengaku mengalami aral yang melintang, berupa pengawasan lalu lintas hewan ternak dari luar yang masuk ke Kabupaten Jepara.
“Sejauh ini lebih dari setengah hewan ternak di Jepara sudah divaksin satu dan dua, jadi tergolong aman. Namun yang menjadi tantangan jelang Idul Adha ini adalah masuknya hewan dari luar ke Jepara, butuh peran masyarakat untuk lapor ke kami,” tegasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkarjateng.id)