JEPARA, Lingkarjateng.id – Kepala Bidang Pasar (Kabid) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jepara Himawan menjelaskan, rencana awal renovasi bangunan Pasar Ratu karena ada sejumlah titik yang rusak. Seperti bocor ketika hujan dan tembok sudah banyak yang retak.
“Ketika melakukan pengecekan langsung ke Pasar Ratu, kami melihat beberapa kerusakan bangunan. Mulai dari bocor sampai tembok-tembok yang mulai rusak. Kami mengajukan perbaikan bangunan Pasar Ratu ini,” kata Himawan di Jepara, pada Kamis, 11 Januari 2024.
Pihaknya pun mengusulkan renovasi bangunan Pasar Ratu ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab Jepara) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
“Masukan yang kami dapatkan ketika Bappeda mengajukan ke pusat adalah untuk merevitalisasi pasar untuk menunjang pariwisata guna meningkatkan minat wisatawan untuk berbelanja atribut wisata karena pasar ini dekat dengan Pantai Bandengan dan Kartini,” jelasnya.
Namun, kata dia, revitalisasi Pasar Ratu yang direncanakan pada tahun 2024 ini harus diundur pada tahun 2025. Hal itu karena Pemerintah Pusat menolak mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk revitalisasi Pasar Ratu.
“Pengajuan revitalisasi Pasar Ratu untuk tahun ini belum bisa, karena adanya penolakan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) karena alasan apa kami belum tahu. Namun, kami akan mengajukan lagi revitalisasi Pasar Ratu tahun ini guna bisa direalisasikan tahun 2025 mendatang,” ujar Himawan.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Jepara Hasanuddin Hermawan saat dihubungi pada Kamis, 11 Januari 2024 untuk mengetahui alasan ditolaknya pengajuan DAK guna revitalisasi Pasar Ratu, belum bisa memberikan keterangan karena sedang tugas luar kota. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Koran Lingkar)