Lompat ke konten

Rp 1 Miliar Dianggarkan untuk Tuntaskan Anak Tidak Sekolah di Jepara

JEPARA, Lingkarjateng.id – Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, berencana mengalokasikan anggaran senilai Rp 1 miliar untuk penuntasan 5.000 anak tidak sekolah (ATS) pada tahun 2023.

Hal ini disampaikan Pj Bupati Edy Supriyanta saat menghadiri puncak peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Gedung Wanita Jepara pada Rabu, 14 Desember 2022.

“Rencananya, pembiayaan untuk itu mencapai Rp1 miliar. Dananya bersumber dari APBD dan ditambah melalui perubahan anggaran,” ujarnya.

Edy menagtakan, telah mencanangkan program percepatan penuntasan anak tidak sekolah pada 2022 melalui gerakan pendampingan satu guru satu anak tidak sekolah.

Untuk menyukseskan program ATS tersebut, Erdu menekankan pentingnya kesiapan maupun kelayakan sarana dan prasarana (sarpras) pada sekolah-sekolah, mulai jenjang TK, SD, maupun SMP.

“Awalnya, tahun depan 1.300 ATS. Lalu saya minta ditambah, harus 5.000 ribu ATS. Karena di tahun 2023 sudah diputuskan. Paling tidak di perubahan dan tahun 2024, kami mohon izin bisa memperbaiki sarpras yang ada di sekolah-sekolah,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PGRI Kabupaten Jepara, Darono Ardi Wibowo, sekaligus ketua panitia kegiatan mengucapkan terima kasih atas dukungan serta partisipasi semua pihak. Sehingga, seluruh rangkaian acara peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional berjalan sukses.

Di sisi lain, Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Muhdi, mengapresiasi Pj Bupati Jepara karena telah mengangkat 1.853 PPPK guru pada tahun 2021.

Kemudian, di tahun ini kembali membuka 550 formasi. Berdasarkan data, ia mencatat, kebutuhan guru di Jepara sebanyak 3.105 guru.

“Sebagaimana amanat Mas Menteri Pendidikan di hadapan Presiden, bahwa tahun 2023 akan kembali dilakukan rekrutmen PPPK guru,” ungkapnya.

Selanjutnya, ia juga menyampaikan penghargaan atas kegigihan Bupati dalam memastikan pemenuhan hak anak memperoleh pendidikan.

Saat ini, menurutnya, sudah terdata sekitar 1.300 anak yang putus sekolah atau belum mendapatkan pendidikan. Hasilnya, kini 700 anak sudah kembali ke sekolah.

“Mohon kepada para guru PGRI membantu Pak Bupati untuk memastikan anak-anak Jepara memperoleh pendidikan sekurang-kurangnya sampai setingkat SLTA,” tutupnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)