Lompat ke konten

Kepala Dinnakerind Demak Harap Lulusan BLK Jadi Wirausaha Tekan Pengangguran

DEMAK, Lingkar.news Kepala Dinnakerind Demak, Agus Kriyanto mendorong peserta PBK yang telah lulus harus mampu melihat peluang untuk membangun bisnis.

Ia pun menekankan pentingnya melihat pasar yang sedang tren, untuk kemudian menciptakan produk yang unik, serta memperluas network.

“Dalam memulai wirausaha itu dari hal kecil dulu, harus fokus, melihat pasar yang lagi trend atau viral itu apa. Buatlah produk yang spesifik dan sulit ditiru. Jangan lupa perbanyak jaringan terkait bisnis yang akan dilakukan, baru kemudian carilah peluang untuk mengembangkan bisnis tersebut,” kata Kepala Dinnakerind Demak, Agus Kriyanto, saat menghadiri penutupan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Kejuruan Tata Boga dan Tata Rias Kecantikan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Yang paling penting, ia berharap agar peserta yang lulus bisa mendapatkan pekerjaan atau bahkan mampu berwirausaha, agar mengurangi jumlah pengangguran di Demak.

“Saat ini pengangguran di Demak masih di angka 6,11 persen. Oleh karena itu, tujuan dari pelatihan ini untuk mengurangi jumlah pengangguran. Jadi kami harap kepada peserta pelatihan, setelah lulus dari sini bisa berwirausaha ataupun kerja di perusahaan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala UPTD BLK Demak Ahmad Hilaluddin mengatakan, Kejuruan Tata Boga dan Tata Rias Kecantikan hanya mempunyai durasi pelatihan selama 20 hari. Berbeda dengan tiga kejuruan lainnya, yang mempunyai durasi pelatihan lebih lama yaitu 240 hari. Di mana, ketiga kejuruan ini rencananya ditutup pada akhir bulan Juni 2023.

Hal ini lantaran sumber dana yang digunakan masing-masing kejuruan berbeda, sehingga mempengaruhi durasi pelatihan.

SIMBOLIS: Kepala Dinnakerind Demak, Agus Kriyanto didampingi Sekretaris Dinnakerind Demak, Agus Sukiyono secara simbolis menyerahkan sertifikat kelulusan kepada peserta BLK Demak. (Muhammad Burhanuddin Aslam/Lingkar.news)

“Saat ini kan di BLK ada lima kejuruan, untuk Kejuruan Tata Boga dan Rias Kecantikan bersumber dari dana APBD. Jamnya memang hanya 20 hari. Kalau tiga kejuruan lain itu, (dananya, red) bersumber dari dana APBN. Jamnya sekitar 240-an hari. Jadi panjang durasi pelatihannya berbeda-beda dikarenakan sumber dananya beda,” kata Hilal.

Senada, Hilal berharap peserta PBK yang telah lulus bisa berwirausaha atau bekerja sesuai dengan keterampilan yang pernah dipelajari di BLK Demak.

“Secara umum karena kita memberi keterampilan supaya mereka bisa bekerja, harapannya setelah lulus dari BLK, entah membuka usaha sendiri atau pun ikut perusahaan, yang terpenting mereka bisa terserap di dunia kerja,” tandasnya.

Disisi lain, Khoirum Nila Ningsih (27) salah satu peserta PBK Kejuruan Tata Rias Kecantikan di BLK Demak mengatakan, tujuan dirinya mengikuti pelatihan untuk mengasah keterampilan.

“Agar dapat pengalaman baru dan mengasah diri seputar tata rias kecantikan. Syukur-syukur bisa membuka usaha sendiri, tapi kemungkinan ikut orang dulu,” ucapnya.

Ketika mengikuti pelatihan di BLK Demak, tambahnya, ia mengaku senang karena banyak teman baru dan ilmu baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya.

“Saya kan ibu rumah tangga, tidak bekerja. Jadi menurut saya dengan mengikuti pelatihan ini sangat menyenangkan, karena banyak teman baru dan juga ilmu baru,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Koran Lingkar)