Lompat ke konten

Cerita Harno, Penjual Wayang Kulit di Jepara yang Masih Eksis Sejak 2010

JEPARA, Lingkarjateng.id – Wayang merupakan warisan budaya di tanah Jawa. Seiring berkembangnya zaman, budaya wayang kulit mulai terasingkan dikit demi sedikit.

Harno, salah seorang penjual mainan wayang kulit yang ada di Jepara menanggapi hal tersebut dengan sisi positif. Ia mengaku berjualan mainan wayang kulit tidak beresiko tinggi karena tidak ada kadaluarsanya.

“Selain mainan wayang kulit ini unik dan jarang ditemui, niat lain adalah untuk mengenalkan budaya ini ke anak-anak kecil,” kata Pria asal Wonogiri yang sudah lama tinggal di Kabupaten Jepara.

Ia mengaku mulai berjualan sejak 2010 sampai sekarang ini. Biasanya ia memanfaatkan momen-momen tradisi kebudayaan untuk menjajakan lapak mainan wayang kulitnya.

“Saya selain jualan di acara pesta Lomban seperti ini, biasa jualan di acara sedekah bumi,” tambahnya.

Tidak hanya di Jepara, Harno juga menjajakan jualannya hingga ke Demak. Wayang kulit itu ia jual mulai dari Rp 20 ribu sampai dengan 40 ribu, tergantung dengan karakter dan kesulitan dalam pembuatannya.

Ia menambahkan ada sekitar 20 karakter wayang kulit mainan yang dijualnya. Pada acara-acara tertentu pihaknya bisa meraub keuntungan 10 kali lipat dari jualan pada hari biasanya.

“Semoga melalui mainan wayang kulit ini, budaya tetap terjaga dan terus dikenal oleh generasi selanjutnya,” ungkapnya.

Mainan wayang kulit ini, diambil dari para pengrajin di wilayah Wonogiri Jawa Tengah. Mengingat bahan yang digunakan berasal dari karton, jadi jika terkena air bisa rusak dan catnya luntur. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)