Lompat ke konten

Blusukan ke Karimunjawa, Ketua DPRD Jepara Serap Aspirasi dan Pantau Pembangunan

JEPARA, Lingkarjateng.idKetua DPRD Jepara, Haizul Ma’arif blusukan ke Karimunjawa. Kunjungannya kali ini dalam rangka menyerap aspirasi warga terkait isu dan permasalahan sekitar serta memantau pembangunan infrastruktur yang ada di wilayah tersebut.

“Mereka menyampaikan pesan lindungi Karimunjawa dari tambak udang ilegal. Setelah kami datangi, mereka menyampaikan permasalahan tambak udang ilegal dan memberikan kaos bertuliskan save Karimunjawa,” ungkap Ketua DPRD Jepara pada Minggu, 16 Oktober 2022.

Ketua DPRD Jepara mengatakan, permasalahan tambak ilegal di Karimunjawa perlu adanya penggalian masalah lebih dalam agar permasalahan tersebut dapat terurai dengan baik tanpa merugikan masing-masing pihak. Menurut informasi yang ia terima, permasalahan tambak udang ilegal tersebut sudah ditangani oleh pemerintah pusat melalui kementerian terkait. 

“Sudah kami sampaikan ke Pj Bupati, informasi dari Pj Bupati sudah ditangani oleh pemerintah pusat dan pihak kementerian langsung, dari informasi yang saya terima pihak kementerian sudah melakukan inspeksi ke lokasi tersebut,” ujar Gus Haiz sapaan akrab Ketua DPRD Jepara.

Selain permasalahan tambak udang ilegal, warga Karimunjawa menyampaikan, agar pasokan listrik di Pulau Parang agar ditingkatkan supaya warga dapat menikmati listrik PLN 24 jam.

“Paling tidak kita bersyukur masyarakat Pulau Parang saat ini sudah mendapat aliran listrik dari PLN meskipun masih ada pembatasan yakni 1.500 Kva. Selanjutnya nanti akan kami koordinasikan untuk ditingkatkan agar masyarakat dapat menikmati listrik tersebut 24 jam,” imbuhnya.

Warga juga meminta pembangunan dermaga pelabuhan di Pulau Parang diselesaikan dan pembangunan, gedung kecamatan yang representatif. Ketua DPRD Jepara menerangkan, pembangunan dermaga tersebut bersumber dari anggaran pemerintah sebesar Rp 8 miliar. Namun hanya terealisasi Rp 1 miliar, sehingga pembangunan dermaga tersebut tidak maksimal.

Selanjutnya, warga mengeluhkan terkait pasokan dan penyesuaian harga gas LPG 3 kilogram yang beberapa waktu lalu sempat mengalami kelangkaan dan kenaikan harga. Tidak bisa dipungkiri bahwa jarak ke Pulau Parang cukup jauh, setidaknya membutuhkan dua kali transportasi dari dermaga Jepara sampai ke lokasi, sehingga hal inilah yang menyebabkan adanya penyesuaian harga.

“Kami lebih fokus kepada bagaimana agar pasokan gas melon ke Pulau Parang tetap terjaga, sehingga tidak terjadi kelangkaan, untuk intervensi harga LPG 3 kilogram agar tidak terlalu ada perbedaan yang signifikan, kemarin kita laksanakan kegiatan pasar murah untuk membantu masyarakat Karimunjawa memperoleh bahan baku sembako yang lebih murah,” imbuhnya.

Disisi lain, ia memberikan apresiasi terhadap penataan lingkungan Kota Karimunjawa yang dinilai sangat bagus, meskipun pembangunannya baru mencapai 80 persen.

“Pembangunan gorong-gorong dan trotoar sebagai langkah penataan lingkungan dari dermaga sampai ke Alun-Alun Karimunjawa kurang lebih 1,1 kilometer. Salah satunya dengan pembangunan trotoar sepanjang kurang lebih 1,1 kilometer untuk mempercantik wajah Karimunjawa agar lebih menarik dan indah,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)